Negeri-negeri Islam di Nusantara berhias harta, simbol, dan pusaka yang menyimpan dan menceritakan kenangan kejayaan pada siapapun yang ingin mendengarnya.
Postingan kali ini akan membahas beberapa mata uang, lambang, dan peninggalan yang dimiliki kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
A. MATA UANG
Postingan kali ini akan membahas beberapa mata uang, lambang, dan peninggalan yang dimiliki kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
A. MATA UANG
Kesultanan Samudera Pasai :
Deureuham (dirham) , dibuat dari 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.
Kesultanan Aceh Darussalam :
Reyal (rieyeu) / Ringgiet Spanyol (ringgit Spanyol) / Ringgiet Meriam (sebutan orang Aceh). Pada mata uang yang diedarkan oleh Spanyol ini terdapat dua buah pilar (tiang) yang menyerupai meriam. Setelah itu Kesultanan Aceh menggunakan Deureuham dan Dinar (mengikuti nama mata uang Arab), dibuat oleh orang-orang turki berdasarkan permintaan Sultan Al-Kahhar, menurut nama mata uang Arab. Ditetapkan bahwa dari sejumlah emas untuk satu ringgit Spanyol dapat ditempa menjadi 4 deureuham, sehingga 4 deureuham sama dengan satu ringgit Spanyol.
Kesultanan Demak :
Dinar dan Dirham, yang semula digunakan oleh Walisongo.
Kesultanan Cirebon :
Picis, yaitu uang timah yang amat tipis dan mudah pecah serta berlubang segi empat atau bundar di tengahnya. Di sekeliling lubang tersebut ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin yang berbunyi “Cheribon”. Uang koin jenis Picis ini dibuat sekitar abad ke-17, dan pembuatannya dipercayakan kepada orang Cina.
Picis, yaitu uang timah yang amat tipis dan mudah pecah serta berlubang segi empat atau bundar di tengahnya. Di sekeliling lubang tersebut ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin yang berbunyi “Cheribon”. Uang koin jenis Picis ini dibuat sekitar abad ke-17, dan pembuatannya dipercayakan kepada orang Cina.
Kesultanan Banten :
Kasha Banten. Mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khas persegi 6 pada lubang tengahnya (heksagonal). Koin ini pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Inskripsi bagian muka pada mulanya ditulis dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti menjadi berbahasa Arab : “Pangeran Ratu Ing Banten”.
Kesultanan Ternate :
Dinar (emas) dan dirham (perak).
Kerajaan Gowa–Tallo–Bone:
Jinggara atau Dinar Gowa (salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin) dan Kupa (dari bahan campuran timah dan tembaga).
Jinggara atau Dinar Gowa (salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin) dan Kupa (dari bahan campuran timah dan tembaga).
Kesultanan Sumenep :
Real Batu, berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi “Sumanap” sebagai tanda pengesahan. Disebut “Real Batu” karena bentuknya yang tidak beraturan.
Kesultanan Buton :
Uang Kampua, dibuat dari bahan kain tenun dan merupakan satu-satunya jenis “uang dari kain tenun” yang pernah beredar di Indonesia.
B. LAMBANG / BENDERA
Kesultanan Samudera Pasai :
Dirancang oleh Sultan Samudera Pasai Sultan Zainal Abidin. Memiliki makna Kalimat Tauhid dan Rukun Islam, yaitu :
Burung = Syiar agama yang luas, berani dan bijaksana.
Kepala Burung = Basmallah
Sayap dan kakinya = Ucapan dua kalimat Syahadat.
Badan burung = Rukun Islam.
Kesultanan Aceh Darussalam :
Maknanya :
Bulan bintang di tengah = Simbol Islam sama seperti Turki, juga menunjukkan bahwa kerajaan Aceh berlandaskan Alquran dan Alhadist. S
Pedang = Kedaulatan Aceh, juga menunjukkan sifat orang Aceh yang tegas dan ditakuti oleh lawan-lawannya.
Dua garis hitam di tepinya = Melambangkan para syuhada.
Kesultanan Mataram Islam :
Kesultanan Cirebon :
Singha Barwang atau terkenal juga dengan Macan Ali, merupakan kaligrafi berbentuk seekor macan atau singa, bertuliskan kalimat syahadat “LAILAHA ILLALLAH MUHAMMAD DARROSULALLAH”, sebuah kalimat suci atas pengakuan Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusan Allah, kalimat yang wajib diucapkan bagi setiap orang yang masuk Islam.
Sedangkan dalam bendera Macan Ali terdapat berbagai makna :
1. Tulisan “Bismillah” dan ayat-ayat Al Quran = Melambangkan keagungan Allah.
2. Dua bintang dengan delapan sisi = Melambangkan Nabi Muhammad dan Fatimah.
3. Singa Kecil dan besar serta dua buah pedang yang menyilang = Melambangkan pedang zulfikar milik Imam Ali.
4. Singa besar yaitu Asadullah atau singa Allah yang diterjemahkan dengan Macan Ali.
5. Lima orang manusia suci = Sumber petunjuk dan hidayah.
Kesultanan Banten :
Kesultanan Sumenep :
Kesultanan Ternate :
Kesultanan Tidore :
Kesultanan Banjar :
Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar) :
C. BENDA PENINGGALAN
Kesultanan Samudera Pasai :
Peninggalannya antara lain (berurutan gambar) :
- Makam Sultan Malik As-Saleh
- Hikayat Raja-Raja Pasai
- Lonceng "Cakra Donya"
Kesultanan Aceh Darussalam :
- Masjid Baiturrahman
- Prasasti berupa singgasana sultan
- Meriam perang
- Lukisan Sultan Iskandar Muda
- Makam Sultan Iskandar Muda
- Benteng Indrapatra
Kesultanan Demak :
- Masjid Agung Demak
- Piring Campa
- Saka Tatal
- Pintu Bledeg
Kesultanan Mataram Islam :
- Pertapaan Kembang Lampir
- Upacara Tradisional Kalang Obong
- Kerajinan Perak
- Kue Kipo
Kesultanan Cirebon :
- Keraton Kasepuhan Cirebon
- Kereta Singa Barong
- Makam Sunan Gunung Jati
Kesultanan Banten :
- Masjid Agung Banten
- Istana Keraton Kaibon
- Danau Tasikardi
Kesultanan Ternate :
- Masjid Sultan Ternate
- Istana Sultan Ternate
- Benteng Kesultanan Ternate (Benteng Tolukko)
Kesultanan Tidore :
- Keraton Tidore
- Lukisan Sultan Saifuddin
- Al-Qur'an Tulisan Tangan
Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar) :
- Makam Raja-raja Makassar
- Fort Rotterdam (Benteng Rotterdam)
- Masjid Katangka
SUMBER :
http://belajarsejarahonline.blogspot.com/2010/07/kerajaan-samudra-pasai.html
https://islammataram.wordpress.com/2014/03/11/peninggalan-kerajaan-mataram-islam/
http://brainly.co.id/tugas/1775878
http://102825409487033890932.blogspot.com/2012/12/sejarah-singkat-tidore.html
http://muhammadrizkytok.blogspot.com/2012/10/peninggalan-peninggalan-kerajaan-aceh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Makassar
https://indocropcircles.wordpress.com/2013/06/21/mata-uang-tertua-di-indonesia/
www.google.com
www.images.google.com